Hello Sobat SehatFarma, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang salah satu obat yang cukup kontroversial yaitu Thalidomide. Obat ini terkenal karena pernah menjadi penyebab terjadinya kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengonsumsinya. Namun, tahukah kamu bahwa obat ini memiliki manfaat yang cukup penting? Yuk, mari kita simak penjelasan selengkapnya.
Kegunaan Thalidomide
Thalidomide awalnya digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan oleh kehamilan. Namun, seiring berjalannya waktu, obat ini juga digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti:
- Multiple myeloma
- Enam angka limfoma sel mantel
- Penyakit Crohn
- Uveitis posterior
- Sindrom Behcet
- Kista ovarium
Selain itu, obat ini juga memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dengan sindrom kelelahan kronis, anemia, dan beberapa jenis kanker.
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Thalidomide
Thalidomide tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis yang bervariasi tergantung pada jenis penyakit yang diobati. Secara umum, dosis yang dianjurkan untuk pengobatan multiple myeloma adalah 200-800 mg per hari. Sedangkan untuk penyakit Crohn dosis yang dianjurkan adalah 100-200 mg per hari.
Cara penggunaan obat ini adalah dengan menelan tablet Thalidomide sebanyak satu kali sehari pada saat perut kosong atau dua jam setelah makan. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup saat mengonsumsi obat ini. Selalu ikuti anjuran dokter dan baca label kemasan sebelum mengonsumsi obat ini.
Cara Penyimpanan Thalidomide
Thalidomide harus disimpan pada suhu ruangan dengan suhu antara 15-30 derajat Celcius. Hindari paparan cahaya langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jangan gunakan obat yang sudah kadaluarsa atau rusak kemasannya.
Efek Samping dan Kontraindikasi Thalidomide
Setiap obat pasti memiliki efek samping, termasuk Thalidomide. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain:
- Mual
- Muntah
- Kelemahan
- Pusing
- Penurunan nafsu makan
- Kulit kering
- Perubahan warna kulit
- Kejang-kejang
- Depresi pernapasan
- Penurunan tekanan darah
Kontraindikasi penggunaan Thalidomide adalah pada wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan karena dapat menyebabkan kerusakan pada janin. Selain itu, obat ini juga tidak dianjurkan untuk penderita alergi terhadap Thalidomide dan tidak boleh digunakan bersamaan dengan alkohol atau obat-obatan yang merusak hati.
Larangan selama penggunaan Thalidomide
Selama menggunakan Thalidomide, ada beberapa larangan yang harus diikuti agar efektivitas pengobatan tetap terjaga dan risiko efek samping dapat diminimalisir. Beberapa larangan tersebut antara lain:
- Tidak boleh mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi.
- Tidak boleh mengonsumsi obat-obatan tertentu tanpa persetujuan dokter.
- Tidak boleh merokok atau mengonsumsi alkohol selama menggunakan obat ini.
- Tidak boleh membagikan obat ini kepada orang lain tanpa persetujuan dokter.
Kesimpulan
Thalidomide memang memiliki sejarah yang kontroversial, namun obat ini juga memiliki manfaat yang cukup penting dalam mengobati beberapa jenis penyakit. Penting untuk selalu mengikuti aturan pakai dan konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Jangan lupa untuk menghindari beberapa hal yang dilarang selama penggunaan obat ini agar risiko efek samping dapat diminimalisir.
FAQ
1. Apa itu Thalidomide?
Thalidomide adalah obat yang awalnya digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan oleh kehamilan. Namun, obat ini juga digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti multiple myeloma, penyakit Crohn, dan beberapa jenis kanker.
2. Apa saja efek samping Thalidomide?
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain mual, muntah, kelemahan, pusing, penurunan nafsu makan, kulit kering dan perubahan warna kulit, kejang-kejang, depresi pernapasan, dan penurunan tekanan darah.
3. Apakah Thalidomide aman untuk dikonsumsi oleh wanita hamil?
Tidak. Thalidomide tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan karena dapat menyebabkan kerusakan pada janin.