Hello Sobat SehatFarma!
Tiafen adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan radang. Obat ini mengandung zat aktif piroksikam, yang termasuk ke dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid atau NSAID. Piroksikam bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX), yang berperan dalam pembentukan prostaglandin, yaitu senyawa yang menyebabkan nyeri, peradangan, dan demam.
Obat Tiafen tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul dengan dosis 10 mg dan 20 mg. Tiafen dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan dengan dosis yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Dosis yang dianjurkan untuk dewasa adalah 20 mg per hari, dibagi menjadi dua dosis yang sama, yaitu 10 mg dua kali sehari.
Untuk penggunaan Tiafen, disarankan untuk membaca aturan pakai pada kemasan obat atau mengikuti petunjuk dokter. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet Tiafen, karena dapat mempengaruhi kinerja obat. Selain itu, hindari minum alkohol saat menggunakan Tiafen karena dapat meningkatkan risiko iritasi lambung atau usus.
Tiafen harus disimpan pada suhu ruangan, terhindar dari cahaya langsung dan kelembaban. Simpan Tiafen di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Periksa tanggal kedaluwarsa sebelum mengonsumsi Tiafen, dan jangan menggunakan obat yang sudah kadaluwarsa.
Ada beberapa efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan Tiafen, seperti sakit kepala, pusing, mual, diare, dan gangguan pencernaan. Selain itu, penggunaan jangka panjang Tiafen dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada ginjal, hati, dan sistem saraf pusat. Oleh karena itu, penggunaan Tiafen harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter.
Tiafen juga memiliki kontraindikasi, yaitu kondisi-kondisi yang membatasi penggunaan obat ini. Kontraindikasi Tiafen meliputi:
- alergi terhadap piroksikam atau NSAID lainnya
- riwayat asma, urtikaria, atau reaksi alergi lainnya setelah menggunakan NSAID
- gangguan lambung atau usus, seperti ulkus peptikum atau perdarahan
- gangguan hati atau ginjal yang berat
- kehamilan atau menyusui
Selama penggunaan Tiafen, sebaiknya hindari beberapa hal, seperti:
- mengemudi atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan ekstra, karena Tiafen dapat menyebabkan efek samping seperti pusing atau mengantuk
- mengonsumsi obat lain tanpa seizin dokter, karena Tiafen dapat berinteraksi dengan beberapa obat dan meningkatkan risiko efek samping atau menurunkan efektivitas obat
FAQ
Apa kegunaan Tiafen?
Tiafen digunakan untuk mengatasi nyeri dan radang pada berbagai kondisi, seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, dan nyeri akut atau kronis.
Apa dosis Tiafen yang dianjurkan?
Dosis Tiafen yang dianjurkan untuk dewasa adalah 20 mg per hari, dibagi menjadi dua dosis yang sama, yaitu 10 mg dua kali sehari.
Bagaimana cara penggunaan Tiafen?
Tiafen dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan dengan dosis yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet Tiafen, karena dapat mempengaruhi kinerja obat.
Apa efek samping Tiafen?
Beberapa efek samping Tiafen yang dapat terjadi adalah sakit kepala, pusing, mual, diare, dan gangguan pencernaan. Penggunaan jangka panjang Tiafen dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada ginjal, hati, dan sistem saraf pusat.
Apa kontraindikasi Tiafen?
Kontraindikasi Tiafen meliputi alergi terhadap piroksikam atau NSAID lainnya, riwayat asma, urtikaria, atau reaksi alergi lainnya setelah menggunakan NSAID, gangguan lambung atau usus, gangguan hati atau ginjal yang berat, kehamilan atau menyusui.
Bagaimana cara menyimpan Tiafen?
Tiafen harus disimpan pada suhu ruangan, terhindar dari cahaya langsung dan kelembaban. Simpan Tiafen di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Periksa tanggal kedaluwarsa sebelum mengonsumsi Tiafen, dan jangan menggunakan obat yang sudah kadaluwarsa.