Ciprobiotic: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Hello Sobat SehatFarma!

Ciprobiotic adalah antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri pada saluran kemih, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Obat ini mengandung zat aktif ciprofloxacin dan probiotik yang membantu menjaga keseimbangan flora usus.

Ciprobiotic tersedia dalam bentuk tablet salut selaput dengan dosis 500 mg ciprofloxacin dan 50 miliar CFU probiotik. Obat ini harus diminum sesuai dengan anjuran dokter dan tidak boleh digunakan tanpa resep dokter.

Untuk infeksi saluran kemih ringan hingga sedang, dosis yang biasa diberikan adalah 1 tablet Ciprobiotic 500 mg dua kali sehari selama 3-5 hari. Untuk infeksi serius pada saluran pernapasan atau pencernaan, dosisnya dapat ditingkatkan menjadi 750 mg – 1000 mg per hari. Penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan respons tubuh terhadap terapi antibiotik.

Ciprobiotic harus diminum dengan air dan jangan dipatahkan atau dikunyah. Pada saat yang sama, konsumsi probiotik seperti yoghurt atau susu fermentasi dapat membantu menjaga keseimbangan flora usus dan mengurangi risiko efek samping seperti diare atau infeksi jamur.

Ciprobiotic harus disimpan pada suhu ruangan (15-30°C) dan di tempat yang kering serta terhindar dari sinar matahari langsung. Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi atau tempat lembab lainnya. Pastikan obat ini tidak dapat dijangkau oleh anak-anak atau binatang peliharaan.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan Ciprobiotic antara lain sakit kepala, mual, diare, sakit perut, dan rasa tidak nyaman pada lambung. Jika efek samping tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama atau semakin parah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ciprobiotic tidak boleh digunakan oleh pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik golongan quinolone seperti ciprofloxacin. Obat ini juga tidak dianjurkan untuk digunakan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak di bawah usia 18 tahun. Pastikan untuk memberitahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, ginjal, atau gangguan saraf sebelum menggunakan obat ini.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa saja infeksi yang dapat diobati dengan Ciprobiotic?

Ciprobiotic dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran kemih, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan seperti infeksi saluran kemih, sinusitis, bronkitis, pneumonia, gastroenteritis, dan infeksi saluran pencernaan.

2. Apa yang harus dilakukan jika lupa minum Ciprobiotic?

Jika lupa minum satu dosis Ciprobiotic, segera minum begitu teringat. Namun, jika sudah mendekati waktu untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.

3. Apa yang harus dilakukan jika terjadi overdosis saat menggunakan Ciprobiotic?

Jika terjadi overdosis atau gejala overdosis seperti mual, muntah, diare yang hebat, pusing, atau sulit bernapas, segera hubungi dokter atau pergi ke unit gawat darurat terdekat.

Kesimpulan:

Ciprobiotic adalah antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran kemih, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Obat ini mengandung ciprofloxacin dan probiotik yang membantu menjaga keseimbangan flora usus. Ciprobiotic harus digunakan sesuai dengan anjuran dokter dan tidak boleh digunakan tanpa resep dokter. Beberapa efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan Ciprobiotic antara lain sakit kepala, mual, diare, sakit perut, dan rasa tidak nyaman pada lambung. Obat ini tidak boleh digunakan oleh pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik golongan quinolone atau pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak di bawah usia 18 tahun.