Hello Sobat SehatFarma,
Phardex adalah obat yang terkenal di Indonesia sebagai obat anti-inflamasi dan analgesik. Phardex mengandung zat aktif dexketoprofen trometamol, yang bekerja sebagai penghambat enzim siklooksigenase (COX) yang terlibat dalam produksi prostaglandin. Prostaglandin adalah senyawa yang menyebabkan peradangan, rasa sakit, dan demam. Oleh karena itu, penggunaan Phardex sangat efektif untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan akibat berbagai kondisi medis.
Kegunaan Phardex
Phardex digunakan untuk meredakan berbagai kondisi medis yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan, seperti nyeri otot dan sendi, nyeri gigi, sakit kepala, nyeri menstruasi, peradangan akibat cedera atau operasi, dan kondisi lain yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit.
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Phardex
Phardex umumnya tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Dosis Phardex tergantung pada kondisi medis yang harus diobati dan respons individu terhadap obat. Dosis umum untuk Phardex adalah 25-50 mg setiap 8-12 jam. Namun, sebaiknya Anda mengikuti petunjuk dosis yang diberikan oleh dokter atau apoteker Anda. Jangan mengambil dosis yang lebih besar atau lebih kecil dari yang direkomendasikan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Phardex sebaiknya dikonsumsi setelah makan atau dengan makanan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
Cara Penyimpanan Phardex
Phardex harus disimpan pada suhu ruangan yang terkendali, di tempat yang kering, dan terlindung dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Efek Samping dan Kontraindikasi Phardex
Efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan Phardex antara lain mual, muntah, diare, sakit perut, sakit kepala, pusing, dan ruam kulit. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut atau gejala lain yang mengganggu, segera hubungi dokter Anda. Beberapa kontraindikasi penggunaan Phardex antara lain hipersensitivitas terhadap dexketoprofen trometamol atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya, ulkus peptikum atau perdarahan gastrointestinal, insufisiensi hati atau ginjal, dan trimester ketiga kehamilan.
Larangan selama penggunaan Phardex
Selama menggunakan Phardex, sebaiknya Anda menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan lain yang dapat menyebabkan iritasi lambung. Jangan mengambil obat ini bersamaan dengan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
FAQ
1. Apa yang harus dilakukan jika saya melewatkan satu dosis Phardex?
Jika Anda melewatkan satu dosis Phardex, segera minum obat begitu Anda ingat. Namun, jika sudah dekat dengan waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis untuk mengganti yang terlewat.
2. Apakah Phardex aman untuk digunakan selama kehamilan atau menyusui?
Phardex sebaiknya tidak digunakan selama trimester ketiga kehamilan dan selama menyusui karena dapat mempengaruhi perkembangan janin dan dapat masuk ke dalam ASI.
3. Apakah Phardex dapat menyebabkan ketergantungan?
Tidak, Phardex tidak menyebabkan ketergantungan.
4. Apakah Phardex dapat digunakan oleh anak-anak?
Phardex sebaiknya tidak digunakan oleh anak-anak di bawah usia 12 tahun kecuali atas petunjuk dokter.
Kesimpulan
Phardex adalah obat anti-inflamasi dan analgesik yang efektif untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan akibat berbagai kondisi medis. Phardex mengandung zat aktif dexketoprofen trometamol yang bekerja sebagai penghambat enzim siklooksigenase (COX) yang terlibat dalam produksi prostaglandin. Penggunaan Phardex harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh dokter atau apoteker dan sebaiknya dikonsumsi setelah makan atau dengan makanan untuk mengurangi risiko iritasi lambung. Jangan mengambil dosis yang lebih besar atau lebih kecil dari yang direkomendasikan, dan segera hubungi dokter jika mengalami efek samping yang mengganggu.