Aclasta: Obat untuk Mengatasi Osteoporosis

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang Aclasta, obat yang digunakan untuk mengatasi osteoporosis. Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kondisi ini umum terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Aclasta bekerja dengan cara menghambat kerja sel-sel tulang yang merusak tulang sehingga dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang.

Kegunaan Aclasta

Aclasta digunakan untuk mengatasi osteoporosis pada wanita yang telah memasuki masa menopause dan pada pria yang memiliki risiko tinggi mengalami patah tulang akibat osteoporosis. Selain itu, Aclasta juga digunakan untuk mengatasi kondisi lain seperti hiperkalsemia, kondisi di mana terjadi peningkatan kadar kalsium dalam darah.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Aclasta

Aclasta mengandung zolendronat, suatu jenis obat yang termasuk ke dalam golongan bisfosfonat. Dosis Aclasta yang diberikan tergantung pada kondisi pasien. Untuk mengatasi osteoporosis, dosis yang diberikan adalah 5 mg yang diberikan melalui infus intravena selama 15-30 menit setiap tahun. Sedangkan untuk mengatasi hiperkalsemia, dosis yang diberikan adalah 4 mg yang diberikan melalui infus intravena selama 15 menit.

Cara penggunaan Aclasta harus dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Pasien harus memastikan untuk memberitahu dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap bisfosfonat atau jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Selain itu, pasien juga harus minum banyak air sebelum dan setelah penggunaan Aclasta untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal.

Cara Penyimpanan Aclasta

Aclasta harus disimpan pada suhu ruangan dan dihindarkan dari cahaya langsung. Jangan disimpan di dalam kulkas atau freezer. Simpan Aclasta di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak atau binatang peliharaan. Pastikan untuk membuang Aclasta yang sudah kadaluwarsa dan tidak digunakan lagi.

Efek Samping dan Kontraindikasi Aclasta

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan Aclasta antara lain sakit kepala, nyeri otot, demam, mual, muntah, dan diare. Efek samping yang serius seperti reaksi alergi, gangguan penglihatan, dan masalah ginjal juga dapat terjadi, meskipun jarang. Penggunaan Aclasta harus dihindari jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap bisfosfonat atau jika sedang mengalami masalah ginjal.

Larangan selama penggunaan Aclasta

Selama penggunaan Aclasta, pasien harus menghindari aktivitas yang beresiko tinggi untuk terjadinya patah tulang. Pasien juga harus menghindari penggunaan obat-obatan tertentu seperti aspirin dan obat-obatan anti inflamasi non-steroid karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping Aclasta.

FAQ

1. Apakah Aclasta dapat menyembuhkan osteoporosis?

Tidak, Aclasta tidak dapat menyembuhkan osteoporosis. Aclasta dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko terjadinya patah tulang akibat osteoporosis.

2. Bagaimana cara penggunaan Aclasta?

Aclasta harus diberikan melalui infus intravena oleh tenaga medis yang berpengalaman.

3. Apakah Aclasta memiliki efek samping?

Ya, Aclasta dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, nyeri otot, demam, mual, muntah, dan diare. Efek samping yang serius seperti reaksi alergi, gangguan penglihatan, dan masalah ginjal juga dapat terjadi, meskipun jarang.

4. Siapa saja yang dilarang menggunakan Aclasta?

Aclasta harus dihindari jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap bisfosfonat atau jika sedang mengalami masalah ginjal.

5. Apakah Aclasta aman untuk digunakan selama kehamilan atau menyusui?

Tidak, penggunaan Aclasta tidak dianjurkan selama kehamilan atau menyusui karena dapat membahayakan bayi yang sedang dikandung atau bayi yang sedang disusui.