Hello Sobat SehatFarma, apakah kamu pernah merasakan gejala alergi seperti hidung tersumbat, gatal-gatal pada kulit, atau mata yang merah dan berair? Jika iya, Chlorpheniramine bisa menjadi pilihan yang tepat untuk meredakan gejala tersebut.
Kegunaan Chlorpheniramine
Chlorpheniramine merupakan obat antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi seperti rinitis alergi, urtikaria, dan edema Quincke. Obat ini bekerja dengan menghambat efek histamin dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi.
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Chlorpheniramine
Chlorpheniramine tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan injeksi. Dosis dan cara penggunaan Chlorpheniramine akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan usia pasien. Biasanya, dosis Chlorpheniramine adalah sebagai berikut:
- Dosis dewasa: 4 mg-8 mg setiap 4-6 jam, tidak boleh melebihi 24 mg dalam sehari
- Dosis anak-anak: 0,1 mg/kgBB per dosis, setiap 4-6 jam
Penggunaan Chlorpheniramine harus sesuai dengan anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat. Jangan mengubah dosis atau cara penggunaan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Cara Penyimpanan Chlorpheniramine
Simpan Chlorpheniramine pada suhu ruangan (15°C-30°C) dan hindari dari paparan sinar matahari langsung. Jangan menyimpan Chlorpheniramine di tempat yang lembap atau di dekat sumber panas. Simpan obat ini di tempat yang aman dan terhindar dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping dan Kontraindikasi Chlorpheniramine
Sebagaimana obat-obatan lainnya, Chlorpheniramine juga dapat menimbulkan efek samping seperti mengantuk, pusing, mulut kering, atau sulit berkonsentrasi. Jika efek samping tersebut berlangsung lama atau semakin parah, segera hubungi dokter.
Chlorpheniramine juga memiliki beberapa kontraindikasi, yaitu:
- Hipersensitivitas terhadap Chlorpheniramine atau antihistamin lainnya
- Asma
- Glaukoma
- Penyakit saluran kemih yang menyebabkan kesulitan buang air kecil
- Penyakit tiroid
Larangan selama penggunaan Chlorpheniramine
Selama menggunakan Chlorpheniramine, ada beberapa larangan yang harus diperhatikan, yaitu:
- Tidak boleh mengonsumsi alkohol selama menggunakan Chlorpheniramine karena dapat meningkatkan efek mengantuk
- Tidak boleh mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan selama menggunakan Chlorpheniramine
- Jangan memberikan Chlorpheniramine pada anak di bawah 2 tahun
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Bagaimana cara kerja Chlorpheniramine?
Chlorpheniramine bekerja dengan menghambat efek histamin dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi seperti hidung tersumbat, gatal-gatal pada kulit, atau mata yang merah dan berair.
2. Apa saja efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Chlorpheniramine?
Beberapa efek samping Chlorpheniramine yang dapat ditimbulkan adalah mengantuk, pusing, mulut kering, atau sulit berkonsentrasi.
3. Apa saja kontraindikasi Chlorpheniramine?
Beberapa kontraindikasi Chlorpheniramine adalah hipersensitivitas terhadap Chlorpheniramine atau antihistamin lainnya, asma, glaukoma, penyakit saluran kemih yang menyebabkan kesulitan buang air kecil, dan penyakit tiroid.
4. Apakah Chlorpheniramine bisa digunakan oleh anak-anak?
Chlorpheniramine bisa digunakan oleh anak-anak, namun harus sesuai dengan dosis yang disesuaikan dengan usia anak-anak.
5. Apakah Chlorpheniramine aman digunakan selama kehamilan?
Chlorpheniramine sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan kecuali jika dokter meresepkan dengan sangat diperlukan. Sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Chlorpheniramine selama kehamilan.