Hello Sobat SehatFarma!
Clatax adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang digunakan untuk meredakan gejala inflamasi seperti rasa sakit, pembengkakan, dan demam. Clatax mengandung zat aktif ketorolac tromethamine, yang bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin dalam tubuh.
Prostaglandin adalah zat yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap kerusakan atau cedera. Namun, produksi prostaglandin yang berlebihan dapat menyebabkan inflamasi dan rasa sakit yang parah. Dengan menghambat produksi prostaglandin, Clatax dapat membantu meredakan gejala inflamasi.
Kegunaan Clatax
Clatax digunakan untuk meredakan gejala inflamasi seperti rasa sakit, pembengkakan, dan demam pada berbagai kondisi, antara lain:
- Sakit gigi
- Sakit kepala
- Sakit punggung
- Artritis
- Rematik
- Radang sendi
- Radang tenggorokan
- Radang panggul
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Clatax
Clatax tersedia dalam bentuk tablet, injeksi, dan tetes mata. Dosis Clatax tergantung pada kondisi yang diobati, usia, berat badan, dan respons tubuh terhadap obat.
Untuk penggunaan oral, dosis Clatax biasanya adalah 10-20 mg setiap 4-6 jam, maksimal 40 mg per hari. Untuk penggunaan injeksi, dosis Clatax biasanya adalah 30-60 mg per hari.
Cara penggunaan Clatax harus sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker. Clatax harus diminum bersama makanan atau susu untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet Clatax karena dapat mengurangi efektivitas obat.
Untuk penggunaan injeksi, Clatax harus diberikan oleh tenaga medis secara intramuskular atau intravena. Hindari memberikan injeksi Clatax pada jaringan yang meradang atau terinfeksi karena dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.
Untuk penggunaan tetes mata, dosis Clatax biasanya adalah 1-2 tetes setiap 4-6 jam pada mata yang sakit atau meradang. Hindari menyentuh ujung pipet tetes mata pada mata atau benda lain untuk menghindari kontaminasi.
Cara Penyimpanan Clatax
Clatax harus disimpan pada suhu ruangan (15-30 derajat Celsius) dan terlindungi dari sinar matahari langsung, kelembapan, dan panas. Jangan menyimpan Clatax di kamar mandi atau tempat yang lembap karena dapat mempercepat kerusakan obat.
Jangan menggunakan Clatax yang sudah kadaluwarsa atau obat yang kemasannya sudah rusak. Konsultasikan dengan apoteker atau dokter tentang cara membuang Clatax yang sudah tidak digunakan.
Efek Samping dan Kontraindikasi Clatax
Clatax dapat menyebabkan efek samping seperti:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Konstipasi
- Diare
- Sakit kepala
- Pusing
- Insomnia
- Depresi
- Kebingungan
- Reaksi alergi
Jika mengalami efek samping yang berat seperti perdarahan lambung, infeksi, atau reaksi alergi yang parah, segera hentikan penggunaan Clatax dan hubungi dokter.
Clatax tidak boleh digunakan pada kondisi-kondisi berikut:
- Asma dengan riwayat reaksi alergi terhadap aspirin atau NSAID lain
- Perdarahan aktif atau riwayat perdarahan gastrointestinal
- Gangguan fungsi ginjal atau hati yang parah
- Kehamilan dan menyusui
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan Clatax jika memiliki riwayat alergi, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Larangan selama penggunaan Clatax
Selama mengonsumsi Clatax, hindari konsumsi alkohol, merokok, dan minum obat-obatan yang dapat merusak lambung seperti aspirin atau steroid. Hindari juga mengemudi atau menjalankan mesin berat jika mengalami efek samping seperti pusing atau kebingungan.
Jangan menggandakan dosis Clatax yang terlewat atau menggabungkan dosis yang terlewat dengan dosis berikutnya. Jangan juga menggunakan Clatax untuk jangka waktu yang lebih lama dari yang direkomendasikan oleh dokter atau apoteker.
FAQ
1. Apa yang harus dilakukan jika lupa mengonsumsi dosis Clatax?
Jika lupa mengonsumsi dosis Clatax, segera minum dosis yang terlewat jika jarak dengan dosis berikutnya masih cukup lama. Jangan menggandakan dosis yang terlewat atau menggabungkan dosis yang terlewat dengan dosis berikutnya.
2. Apakah Clatax dapat digunakan pada anak-anak?
Clatax hanya boleh digunakan pada anak-anak jika diresepkan oleh dokter dan dalam dosis yang sesuai dengan kondisi anak.
3. Apakah Clatax dapat digunakan untuk meredakan nyeri haid?
Clatax dapat digunakan untuk meredakan nyeri haid, namun harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.
Kesimpulan
Clatax adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang digunakan untuk meredakan gejala inflamasi seperti rasa sakit, pembengkakan, dan demam pada berbagai kondisi. Clatax mengandung zat aktif ketorolac tromethamine, yang bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin dalam tubuh.
Cara penggunaan Clatax harus sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker. Clatax harus disimpan pada suhu ruangan dan terlindungi dari sinar matahari langsung, kelembapan, dan panas. Clatax dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, sakit kepala, dan reaksi alergi. Clatax tidak boleh digunakan pada kondisi-kondisi tertentu dan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.