Halo Sobat SehatFarma, sudahkah kamu mengenal Lisfen?
Lisfen adalah obat yang mengandung Lisinopril dan Ibuprofen. Lisinopril adalah obat antihipertensi yang bekerja dengan menghambat enzim pengubah angiotensin yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Sedangkan Ibuprofen adalah obat pereda nyeri dan peradangan yang bekerja dengan mengurangi produksi hormon prostaglandin penyebab nyeri dan peradangan.
Kombinasi kedua obat ini memungkinkan Lisfen digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan akibat berbagai kondisi seperti sakit kepala, nyeri punggung, nyeri sendi, dan nyeri menstruasi.
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Lisfen
Lisfen tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 10 mg Lisinopril dan 200 mg Ibuprofen per tablet. Dosis yang dianjurkan adalah 1 tablet per kali minum, maksimal 3 kali sehari. Lisfen dapat diminum sebelum atau sesudah makan dengan air putih. Hindari mengunyah atau menghancurkan tablet.
Cara Penyimpanan Lisfen
Lisfen harus disimpan pada suhu ruangan (15-30 derajat Celsius) dan terhindar dari sinar matahari langsung serta kelembaban yang tinggi. Simpan Lisfen dalam wadah aslinya dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping dan Kontraindikasi Lisfen
Seperti obat-obatan lainnya, Lisfen juga dapat menyebabkan efek samping pada pengguna. Beberapa efek samping yang umum terjadi antara lain mual, muntah, diare, sakit perut, sakit kepala, dan pusing. Jika efek samping ini berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin parah, segera hubungi dokter atau apoteker.
Selain itu, Lisfen juga memiliki kontraindikasi atau kondisi yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini. Kondisi tersebut antara lain:
- alergi terhadap Lisinopril, Ibuprofen, atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya
- riwayat asma atau reaksi alergi setelah mengonsumsi OAINS
- gangguan fungsi ginjal atau hati
- masalah perdarahan atau gangguan pembekuan darah
- tenggorokan yang bengkak atau sulit bernafas setelah mengonsumsi OAINS
- masalah jantung atau kondisi medis serius lainnya
Larangan selama Penggunaan Lisfen
Selama mengonsumsi Lisfen, ada beberapa larangan yang perlu diperhatikan agar obat dapat bekerja secara optimal dan mencegah terjadinya efek samping yang lebih serius. Beberapa larangan tersebut antara lain:
- tidak mengonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan
- tidak mengonsumsi bersamaan dengan obat lain tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker
- tidak mengonsumsi bersamaan dengan minuman beralkohol
- tidak mengemudi atau melakukan aktivitas berbahaya lainnya setelah mengonsumsi Lisfen karena dapat menyebabkan pusing atau gangguan konsentrasi
- tidak mengonsumsi selama kehamilan atau menyusui tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah Lisfen aman dikonsumsi bersamaan dengan obat lain?
Tidak semua obat aman dikonsumsi bersamaan dengan Lisfen. Jika kamu sedang mengonsumsi obat lain, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi Lisfen.
2. Bagaimana jika saya melewatkan dosis Lisfen?
Jika kamu melewatkan dosis Lisfen, segera minum begitu kamu ingat. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
3. Apakah Lisfen dapat menyebabkan ketergantungan?
Tidak, Lisfen bukan obat yang dapat menyebabkan ketergantungan. Namun, tetap mengikuti dosis yang dianjurkan dan tidak mengonsumsi lebih dari yang diperlukan.
Kesimpulan
Lisfen adalah obat pereda nyeri dan peradangan yang mengandung Lisinopril dan Ibuprofen. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan akibat berbagai kondisi seperti sakit kepala, nyeri punggung, nyeri sendi, dan nyeri menstruasi. Namun, penggunaan Lisfen harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan tidak melebihi waktu yang disarankan. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker jika mengalami efek samping atau memiliki kondisi medis tertentu sebelum mengonsumsi Lisfen.