Oxaflam: Obat Antiinflamasi Nonsteroid

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang obat Oxaflam yang sering digunakan sebagai obat pereda nyeri dan peradangan. Apa itu Oxaflam? Dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Oxaflam adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai macam nyeri seperti sakit kepala, nyeri gigi, nyeri otot, nyeri punggung, hingga nyeri menstruasi. Selain itu, Oxaflam juga dapat mengatasi peradangan pada tubuh seperti radang sendi, radang tenggorokan, dan radang pada saluran kemih.

Oxaflam mengandung zat aktif natrium diklofenak yang bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri dan peradangan. Namun, sebelum mengonsumsi Oxaflam, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker mengenai dosis dan cara penggunaannya.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Oxaflam

Dosis Oxaflam yang dianjurkan adalah 25-50 mg, 2-3 kali sehari. Namun, dosis tersebut dapat berbeda-beda tergantung dari kondisi pasien. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker mengenai dosis yang tepat.

Cara penggunaan Oxaflam adalah dengan diminum secara oral dengan atau tanpa makanan. Minum Oxaflam dengan segelas air putih untuk memudahkan menelan. Hindari menghancurkan atau mengunyah tablet Oxaflam karena dapat memperburuk iritasi lambung.

Cara Penyimpanan Oxaflam

Oxaflam disimpan pada suhu ruangan, di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jangan menyimpan Oxaflam di tempat yang lembap seperti kamar mandi. Simpan Oxaflam di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping dan Kontraindikasi Oxaflam

Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi Oxaflam antara lain sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare, perut kembung, sakit perut, dan gangguan pencernaan. Jika efek samping yang dirasakan semakin parah atau mengganggu aktivitas sehari-hari, segera hubungi dokter atau apoteker.

Oxaflam dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap natrium diklofenak atau obat-obatan OAINS lainnya. Selain itu, Oxaflam juga tidak dianjurkan bagi pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal, pasien yang sedang hamil atau menyusui, serta pasien dengan riwayat asma atau alergi lainnya.

Larangan selama penggunaan Oxaflam

Selama mengonsumsi Oxaflam, ada beberapa larangan yang harus diperhatikan seperti tidak mengonsumsi alkohol, tidak mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin berat, serta tidak mengonsumsi obat-obatan lain tanpa seizin dokter atau apoteker. Hal ini dilakukan untuk menghindari interaksi obat yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Kesimpulan

Oxaflam adalah obat antiinflamasi nonsteroid yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai macam nyeri dan peradangan. Namun, sebelum mengonsumsi Oxaflam, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker mengenai dosis dan cara penggunaannya. Selain itu, perhatikan juga efek samping dan kontraindikasi yang dapat timbul selama penggunaan Oxaflam serta larangan-larangan yang harus diperhatikan.

FAQ

1. Apa itu Oxaflam?

Oxaflam adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai macam nyeri dan peradangan.

2. Bagaimana cara penggunaan Oxaflam?

Cara penggunaan Oxaflam adalah dengan diminum secara oral dengan atau tanpa makanan. Minum Oxaflam dengan segelas air putih untuk memudahkan menelan. Hindari menghancurkan atau mengunyah tablet Oxaflam karena dapat memperburuk iritasi lambung.

3. Apa saja efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi Oxaflam?

Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi Oxaflam antara lain sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare, perut kembung, sakit perut, dan gangguan pencernaan.

4. Siapa saja yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi Oxaflam?

Oxaflam tidak dianjurkan bagi pasien dengan riwayat alergi terhadap natrium diklofenak atau obat-obatan OAINS lainnya. Selain itu, Oxaflam juga tidak dianjurkan bagi pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal, pasien yang sedang hamil atau menyusui, serta pasien dengan riwayat asma atau alergi lainnya.