Hello, Sobat SehatFarma! Apakah Anda sedang mencari kontrasepsi hormonal yang aman dan efektif? Pladel bisa menjadi salah satu pilihan Anda. Pladel adalah pil kontrasepsi yang mengandung hormon progesteron. Berikut ini adalah informasi lengkap tentang kegunaan, dosis, cara penggunaan, penyimpanan, efek samping, kontraindikasi, dan larangan selama penggunaan Pladel.
Kegunaan Pladel
Pladel digunakan untuk mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi atau pelepasan sel telur dari indung telur. Selain itu, Pladel juga membuat lendir serviks lebih tebal sehingga sperma sulit untuk masuk ke dalam rahim. Pladel tidak melindungi dari penularan penyakit seksual, jadi pengguna tetap disarankan untuk menggunakan kondom sebagai perlindungan tambahan.
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Pladel
Setiap tablet Pladel mengandung 75 mikrogram desogestrel, yaitu jenis progesteron yang tidak terkait dengan risiko tromboemboli. Pladel dikemas dalam strip berisi 28 tablet, dengan 21 tablet mengandung hormon dan 7 tablet tidak mengandung hormon. Tablet yang tidak mengandung hormon digunakan selama 7 hari untuk memberikan waktu bagi menstruasi.
Cara penggunaan Pladel sangat mudah. Dimulai pada hari pertama menstruasi, minum satu tablet Pladel setiap hari pada waktu yang sama, baik itu pagi atau malam. Setelah 21 hari, hentikan penggunaan selama 7 hari dan mulai lagi pada hari ke-8. Jangan pernah melewatkan dosis, karena hal ini dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi.
Cara Penyimpanan Pladel
Pladel harus disimpan pada suhu ruangan di bawah 30 derajat Celsius dan terlindung dari sinar matahari langsung. Agar tidak tercampur dengan obat lain, Pladel sebaiknya disimpan dalam tempat yang kering dan tertutup rapat.
Efek Samping dan Kontraindikasi Pladel
Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan Pladel antara lain sakit kepala, mual, muntah, perubahan mood, payudara terasa nyeri atau membesar, peningkatan berat badan, hingga perdarahan di luar siklus menstruasi. Jika efek samping tersebut terjadi dalam waktu lama atau terlalu mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Pladel juga memiliki beberapa kontraindikasi, yaitu wanita yang memiliki riwayat atau risiko tinggi terkena tromboemboli, sakit hati, penyakit jantung, stroke, diabetes dengan komplikasi pembuluh darah, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, hingga kanker payudara.
Larangan selama penggunaan Pladel
Selama menggunakan Pladel, sebaiknya hindari merokok dan minum alkohol secara berlebihan. Keduanya dapat mempengaruhi efektivitas kontrasepsi dan meningkatkan risiko efek samping seperti tromboemboli. Selain itu, hindari juga penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat berinteraksi dengan Pladel, seperti antibiotik dan obat anti-epilepsi.
Kesimpulan
Pladel adalah pil kontrasepsi hormonal yang aman dan efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, sebelum menggunakannya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda. Terima kasih telah membaca artikel ini, Sobat SehatFarma!
FAQ
Q: Apakah Pladel efektif dalam mencegah kehamilan?
A: Ya, Pladel sangat efektif dalam mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar dan teratur.
Q: Apa yang harus dilakukan jika melewatkan dosis Pladel?
A: Jika melewatkan satu dosis, segera minum tablet yang tertinggal dan lanjutkan penggunaan seperti biasa. Jika melewatkan lebih dari satu dosis, sebaiknya gunakan metode kontrasepsi tambahan selama seminggu.
Q: Apakah Pladel melindungi dari penularan penyakit seksual?
A: Tidak, Pladel hanya mencegah kehamilan dan tidak melindungi dari penularan penyakit seksual. Pengguna disarankan tetap menggunakan kondom sebagai perlindungan tambahan.