Resibron: Obat untuk Mengatasi Gangguan Pernapasan

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang Resibron. Resibron adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan emfisema. Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan pada saluran napas dan memperlebar saluran napas yang menyempit akibat kondisi tersebut.

Kegunaan Resibron

Resibron digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan emfisema. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi gejala seperti sesak napas, batuk, dan mengi pada penderita asma.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Resibron

Resibron mengandung theophylline. Dosis Resibron sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pasien dan selalu diikuti dengan anjuran dokter. Secara umum, dosis Resibron untuk orang dewasa adalah 200-400 mg per hari, dibagi menjadi 2 atau 3 dosis. Sedangkan untuk anak-anak, dosisnya disesuaikan dengan berat badan dan usia.

Resibron harus diminum dengan air setelah makan atau bersamaan dengan makanan. Hindari mengunyah atau menghancurkan tablet karena akan mempengaruhi absorbsi obat.

Cara Penyimpanan Resibron

Resibron harus disimpan pada suhu ruangan, di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung. Jangan disimpan di tempat yang lembap atau dekat dengan sumber panas. Simpan Resibron di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak atau binatang peliharaan.

Efek Samping dan Kontraindikasi Resibron

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Resibron adalah sakit kepala, mual, muntah, diare, jantung berdebar-debar, atau kejang. Jika Anda mengalami efek samping tersebut, segera hubungi dokter atau apoteker.

Resibron tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki alergi terhadap theophylline atau obat-obatan sejenis. Selain itu, Resibron juga tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertiroidisme, epilepsi, atau gangguan ginjal dan hati.

Larangan selama penggunaan Resibron

Selama menggunakan Resibron, hindari mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi atau teh, karena dapat memperburuk efek samping Resibron. Hindari juga mengonsumsi alkohol atau merokok.

Jangan menghentikan penggunaan Resibron tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Penghentian tiba-tiba dapat memperburuk kondisi pernapasan Anda.

Kesimpulan

Resibron adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan emfisema. Dosis dan penggunaannya harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan selalu diikuti dengan anjuran dokter. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi harus diwaspadai dan pasien harus menghindari beberapa hal selama penggunaan Resibron. Jangan menghentikan penggunaan Resibron tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

FAQ

1. Bagaimana cara penggunaan Resibron yang benar?

Resibron harus diminum dengan air setelah makan atau bersamaan dengan makanan. Hindari mengunyah atau menghancurkan tablet karena akan mempengaruhi absorbsi obat.

2. Apa saja efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Resibron?

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Resibron adalah sakit kepala, mual, muntah, diare, jantung berdebar-debar, atau kejang.

3. Siapa yang tidak dianjurkan untuk menggunakan Resibron?

Resibron tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki alergi terhadap theophylline atau obat-obatan sejenis. Selain itu, Resibron juga tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertiroidisme, epilepsi, atau gangguan ginjal dan hati.