Hello Sobat SehatFarma!
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan obat yang satu ini, Ronem. Ronem adalah obat yang digunakan untuk mengobati nyeri dan radang pada tubuh. Obat ini dibuat dengan bahan aktif natrium diklofenak, yang termasuk kedalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan obat tetes mata.
Kegunaan Ronem
Ronem digunakan untuk mengobati berbagai macam jenis nyeri dan radang yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Beberapa kondisi medis tersebut antara lain adalah:1. Artritis reumatoid dan osteoartritis2. Spondilitis ankilosa3. Radang sendi4. Nyeri akibat cedera atau operasi5. Nyeri pada gigi dan mulutRonem juga dapat digunakan untuk mengobati peradangan pada mata, seperti konjungtivitis (radang selaput mata).
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Ronem
Dosis Ronem yang diberikan tergantung pada jenis penyakit dan kondisi medis yang dialami oleh pasien. Untuk mengobati nyeri dan radang pada tubuh, dosis yang diberikan adalah 50-150 mg per hari, yang dibagi menjadi 2-3 dosis tergantung pada kondisi medis. Sedangkan untuk mengobati peradangan pada mata, dosis yang diberikan adalah tetes mata sebanyak 1-2 tetes, 4-5 kali sehari.Ronem dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Namun, sebaiknya jangan mengonsumsi obat ini dengan alkohol karena dapat meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Cara Penyimpanan Ronem
Ronem harus disimpan pada suhu ruangan yang sejuk dan kering. Hindari menyimpan obat ini di tempat yang terkena cahaya matahari langsung atau lembap, seperti kamar mandi atau dapur. Jangan simpan obat ini di tempat yang dapat dijangkau oleh anak-anak atau hewan peliharaan.
Efek Samping dan Kontraindikasi Ronem
Penggunaan Ronem dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan, seperti:1. Sakit kepala2. Mual dan muntah3. Perut kembung4. Diare5. Sakit perut6. Pusing7. Mengantuk8. Reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.Selain efek samping tersebut, Ronem juga memiliki kontraindikasi, yaitu tidak boleh digunakan pada pasien yang:1. Hipersensitif atau alergi terhadap natrium diklofenak atau komponen lainnya yang terdapat pada obat ini.2. Pernah mengalami asma, urtikaria, atau reaksi alergi lainnya setelah mengonsumsi aspirin atau obat OAINS lainnya.3. Mengalami gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat.4. Sedang menjalani pengobatan dengan obat antiplatelet atau antikoagulan, seperti warfarin.
Larangan selama penggunaan Ronem
Selama mengonsumsi Ronem, ada beberapa hal yang perlu dihindari, yaitu:1. Mengemudi atau melakukan aktivitas berbahaya lainnya karena Ronem dapat menyebabkan pusing dan mengantuk.2. Mengonsumsi alkohol karena dapat meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.3. Mengonsumsi obat lain tanpa resep dokter karena dapat berinteraksi dengan Ronem dan meningkatkan risiko efek samping.
FAQ
Q: Apakah Ronem dapat dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui?A: Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi Ronem.Q: Apakah Ronem dapat menyebabkan ketergantungan?A: Tidak, Ronem tidak menyebabkan ketergantungan.Q: Apa yang harus dilakukan jika terlewatkan mengonsumsi Ronem?A: Jika terlewatkan mengonsumsi Ronem, segera konsumsi begitu teringat. Namun, jika sudah waktunya untuk mengonsumsi dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewatkan dan konsumsi dosis berikutnya seperti biasa.
Kesimpulan
Ronem adalah obat yang digunakan untuk mengobati nyeri dan radang pada tubuh serta peradangan pada mata. Obat ini dibuat dengan bahan aktif natrium diklofenak yang termasuk kedalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Dosis Ronem yang diberikan tergantung pada jenis penyakit dan kondisi medis yang dialami oleh pasien. Selama mengonsumsi Ronem, hindari mengonsumsi alkohol dan obat lain tanpa resep dokter serta mengemudi atau melakukan aktivitas berbahaya lainnya. Jika terdapat efek samping yang tidak diinginkan, segera konsultasikan dengan dokter.