Kenali Kegunaan, Dosis, Cara Penggunaan, Penyimpanan, dan Efek Samping Starcef
Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang obat antibiotik yang bernama Starcef. Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran pernapasan, saluran kemih, kulit dan jaringan lunak, serta infeksi yang terkait dengan operasi. Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Kegunaan Starcef
Starcef digunakan untuk mengobati infeksi bakteri akut dan kronis seperti:
- Infeksi saluran pernapasan (sinusitis, tonsilitis, bronkitis, pneumonia)
- Infeksi saluran kemih (sistitis, pielonefritis)
- Infeksi kulit dan jaringan lunak (selulitis, impetigo, furunkel, abses)
- Infeksi terkait dengan operasi (peritonitis, infeksi luka operasi)
Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi. Starcef termasuk dalam kelompok antibiotik cephalosporin generasi ke-2.
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Starcef
Starcef tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi. Dosis dan cara penggunaannya tergantung pada jenis infeksi dan kebutuhan pasien. Berikut adalah dosis umum Starcef:
- Dewasa: 250-500 mg, diminum 2-3 kali sehari atau diberikan injeksi 1-2 kali sehari
- Anak-anak: 10-20 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2-3 dosis
Penggunaan Starcef sebaiknya dilakukan dengan resep dokter dan perlu diikuti dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Cara Penyimpanan Starcef
Simpan Starcef pada suhu ruangan di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung. Jangan simpan Starcef di tempat yang lembap atau dekat dengan sumber panas. Pastikan juga untuk menyimpan obat ini di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak.
Efek Samping dan Kontraindikasi Starcef
Setiap obat memiliki efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaannya. Berikut adalah beberapa efek samping Starcef:
- Mual dan muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Pusing
- Rash
- Pruritus (gatal)
Jika Anda mengalami efek samping yang berlebihan atau mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker. Selain itu, Starcef tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki alergi terhadap antibiotik golongan cephalosporin dan orang yang memiliki riwayat penyakit ginjal yang parah. Penggunaan Starcef juga harus dihindari oleh wanita hamil dan menyusui, kecuali atas saran dokter.
Larangan selama penggunaan Starcef
Ada beberapa hal yang perlu dihindari selama penggunaan Starcef, yaitu:
- Tidak minum alkohol selama menggunakan Starcef
- Tidak mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan karena Starcef dapat menyebabkan pusing dan lelah
- Tidak menggabungkan Starcef dengan obat lain tanpa persetujuan dokter
FAQ
Q: Apa yang harus dilakukan jika terlewat satu dosis Starcef?
A: Jika terlewat satu dosis, segera minum dosis yang terlewat begitu Anda ingat. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
Q: Apa yang harus dilakukan jika overdosis Starcef?
A: Jika Anda mengalami overdosis Starcef, segera hubungi dokter atau ambulance terdekat. Gejala overdosis bisa berupa mual, muntah, diare, sakit kepala, dan kejang-kejang.
Kesimpulan
Starcef adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran pernapasan, saluran kemih, kulit dan jaringan lunak, serta infeksi terkait dengan operasi. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Starcef tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi dengan dosis yang disesuaikan dengan jenis infeksi dan kebutuhan pasien. Penggunaan Starcef harus diikuti dengan resep dokter dan perlu diikuti dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Setiap obat memiliki efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaannya. Starcef tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki alergi terhadap antibiotik golongan cephalosporin dan orang yang memiliki riwayat penyakit ginjal yang parah. Penggunaan Starcef juga harus dihindari oleh wanita hamil dan menyusui, kecuali atas saran dokter.