Tabas: Obat untuk Mengatasi Nyeri dan Peradangan

Hello Sobat SehatFarma!

Tabas adalah obat yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan. Kegunaan Tabas sangat beragam, mulai dari meredakan sakit gigi, sakit kepala, hingga mengatasi nyeri setelah operasi. Obat ini sering diresepkan oleh dokter karena kandungan dosis dan cara penggunaannya yang cukup aman.

Tabas mengandung zat aktif yang disebut ketorolac tromethamine. Zat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada tubuh. Dalam satu tablet Tabas terdapat 10 mg ketorolac tromethamine.

Cara penggunaan Tabas cukup mudah, yaitu diminum secara oral dengan dosis yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Biasanya, dosis Tabas untuk dewasa adalah 10-20 mg setiap 4-6 jam sekali. Namun, dosis ini harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan anjuran dokter.

Tabas sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Selain itu, obat ini juga harus disimpan pada suhu ruangan yang stabil, yaitu sekitar 25 derajat Celsius.

Meskipun Tabas cukup aman digunakan, namun ada beberapa efek samping yang dapat muncul jika obat ini digunakan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain sakit kepala, pusing, mual, muntah, dan diare. Selain itu, Tabas juga memiliki kontraindikasi, yaitu tidak boleh digunakan oleh pasien dengan riwayat ulkus lambung atau usus, asma, dan gangguan fungsi ginjal atau hati.

Selama menggunakan Tabas, ada beberapa larangan yang harus diperhatikan. Pasien tidak boleh mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu yang dapat memperburuk efek samping dari Tabas. Selain itu, obat ini juga tidak boleh digunakan pada wanita hamil atau menyusui, kecuali atas anjuran dokter.

FAQ

1. Apa saja kegunaan Tabas?
Tabas digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan, seperti sakit gigi, sakit kepala, nyeri setelah operasi, dan sebagainya.

2. Berapa dosis Tabas yang aman untuk dikonsumsi?
Dosis Tabas harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan anjuran dokter. Biasanya, dosis Tabas untuk dewasa adalah 10-20 mg setiap 4-6 jam sekali.

3. Apa saja efek samping yang dapat muncul jika menggunakan Tabas?
Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain sakit kepala, pusing, mual, muntah, dan diare.

Kesimpulan

Tabas adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan. Obat ini mengandung zat aktif ketorolac tromethamine dan bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin. Cara penggunaan Tabas cukup mudah, namun harus disesuaikan dengan dosis yang tepat. Meskipun cukup aman, Tabas juga memiliki efek samping dan kontraindikasi yang harus diperhatikan. Sebelum mengonsumsi Tabas, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mendapatkan anjuran dosis yang tepat.