Tramofal: Obat Pereda Nyeri yang Efektif

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang Tramofal, obat pereda nyeri yang efektif. Tramofal merupakan obat yang digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat, seperti nyeri akibat cedera, pasca operasi, atau nyeri akibat kanker. Obat ini mengandung zat aktif tramadol hydrochloride yang bekerja dengan cara mengurangi sensitivitas saraf yang menyebabkan rasa sakit.

Kegunaan Tramofal

Tramofal digunakan untuk mengatasi nyeri yang bersifat sedang hingga berat. Beberapa kondisi yang dapat diatasi dengan Tramofal antara lain:

  • Nyeri pasca operasi
  • Nyeri akibat cedera
  • Nyeri pada pasien kanker
  • Nyeri neuropatik (nyeri akibat kerusakan saraf)
  • Nyeri pada pasien dengan fibromyalgia

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Tramofal

Tramofal tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 50 mg dan 100 mg. Dosis yang dianjurkan untuk dewasa adalah 50 mg hingga 100 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal adalah 400 mg per hari. Namun, dosis harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.

Tramofal dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Tablet harus ditelan utuh dengan segelas air. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet karena dapat mengakibatkan pelepasan zat aktif secara cepat dan berlebihan.

Cara Penyimpanan Tramofal

Simpan Tramofal pada suhu ruangan dan jauhkan dari sinar matahari langsung. Hindari menyimpan obat di tempat yang lembap atau basah seperti kamar mandi. Jangan menyimpan Tramofal di tempat yang dapat dijangkau oleh anak-anak atau hewan peliharaan.

Efek Samping dan Kontraindikasi Tramofal

Tramofal dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, pusing, sakit kepala, dan sembelit. Jarang terjadi, tetapi Tramofal juga dapat menyebabkan reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, dan sesak napas. Jika mengalami efek samping yang berat seperti kejang, kesulitan bernapas, atau kehilangan kesadaran, segera hubungi dokter atau ambulance.

Tramofal dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat alergi terhadap tramadol atau obat golongan opioid lainnya, pasien dengan gangguan pernapasan, pasien dengan kondisi epilepsi yang tidak terkontrol, dan pasien dengan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol.

Larangan selama penggunaan Tramofal

Selama menggunakan Tramofal, sebaiknya hindari mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat meningkatkan risiko efek samping seperti pusing dan kesulitan bernapas. Selain itu, hindari mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi karena Tramofal dapat menyebabkan kantuk atau mengurangi kemampuan kognitif.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa yang harus dilakukan jika terlewat satu dosis?

Jika terlewat satu dosis, segera minum obat begitu teringat. Namun, jika sudah mendekati jadwal dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis untuk mengejar dosis yang terlewat.

2. Apa yang harus dilakukan jika terlalu banyak mengonsumsi Tramofal?

Jika terlalu banyak mengonsumsi Tramofal, segera hubungi dokter atau ambulance. Gejala overdosis Tramofal antara lain mual, muntah, pusing, kebingungan, kesulitan bernapas, dan kehilangan kesadaran.

3. Apakah Tramofal dapat digunakan selama kehamilan?

Tramofal tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan karena dapat menyebabkan efek yang merugikan pada janin. Namun, jika nyeri yang dialami sangat mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Sekian informasi mengenai Tramofal. Jangan lupa selalu konsultasikan penggunaan obat dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsinya. Terima kasih telah membaca.